jueves, 9 de junio de 2022

Polisi Tegaskan Demo FPI Reborn di Patung Kuda Tak Berizin y 2 noticias más | Youtube Videos

Polisi Tegaskan Demo FPI Reborn di Patung Kuda Tak Berizin y 2 noticias más | Youtube Videos


Polisi Tegaskan Demo FPI Reborn di Patung Kuda Tak Berizin

Posted: 09 Jun 2022 06:17 PM PDT


FPI Reborn menggelar demo di Patung Kuda Jakpus pada Senin (6/6/2022) lalu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polda Metro Jaya menegaskan, aksi demontrasi sekelompok orang yang mengatasnamakan Front Persaudaraan Indonesia (FPI) Reborn di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (6/6/2022) lalu, tidak mengantongi izin.


Hal ini disampaikan menyikapi adanya aksi unjuk rasa yang membawa atribut mirip atribut organisasi masyarakat (ormas) FPI yang sudah dibubarkan. 


"Tapi yang jelas kalau izin daripada demo dari FPI Reborn itu tidak ada," tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, saat dikonfirmasi, Kamis (9/6/2022). 


Selain itu Zulpan juga menegaskan bahwa organisasi atau kelompok FPI Reborn yang melakukan aksi unjuk rasa tersebut tidak terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). 


Dalam aksinya unjuk rasanya, FPI Reborn membawa sepanduk bertuliskan FPI Dukung Anies untuk Presiden 2024 karena itu Polda Metro Jaya akan mendalami peristiwa tersebut. "Karena kan itu tidak terdaftar di Kemenkumham, tidak terdaftar sebagai ormas," ungkap Zulpan. 


Sebelumnya Ketua Bidang Advokasi DPP FPI, Aziz Yanuar, membantah bahwa kelompok yang melakukan aksi unjuk rasa tersebut adalah pihaknya.  Ia menyebut FPI Reborn telah digerakkan oleh intelijen yang sangat berbahaya menggerakkan massa tidak dikenal dengan menggunakan nama dan bendera bertuliskan FPI serta pakaian serba putih. 


Sebenarnya, kata Aziz, pihaknya telah menangkap gelagat munculnya FPI palsu ini. Mereka memantau ada yang menyebarkan undangan aksi tersebut dengan kop surat FPI yang dipalsukan dengan mengatasnamakan M Fahri sebagai Koordinator Aksi. 


Pihaknya juga, hingga saat ini belum menyatakan sikap tentang dukungan pada Pilpres 2024 mendatang. “DPP Front Persaudaraan Islam sejak berdiri hingga saat ini tidak pernah terlibat dalam aksi dukung mendukung Capres 2024 manapun, dan DPP FPI pun hingga saat ini belum menentukan sikap apapun terkai Capres 2024,” kata Aziz dikutip dari siaran pers Front Persaudaraan Islam, Senin (6/6/2022).    





Source link

Tujuh Mahasiswa Unand Ikut Pertukaran Pelajar ke Luar Negeri

Posted: 09 Jun 2022 03:39 PM PDT


Pertukaran pelajar diikuti mahasiswa Unand.

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG–Rektor Universitas Andalas, Yuliandri, mengatakan pihaknya akan memberangkatkan tujuh orang mahasiswa yang terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar  International Student Mobility Awards (IISMA) 2022. Mereka akan merasakan kuliah di perguruan tinggi luar negeri.


Yuliandri menyebut program IISMA merupakan skema beasiswa Pemerintah Indonesia kerja sama antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).


"Hal tersebut bertujuan untuk mendanai siswa Indonesia untuk program mobilitas di Universitas terkemuka di luar negeri," kata Yuliandri, Rabu (8/6/2022).


Ia mengatakan mahasiswa dapat menghabiskan satu semester di universitas mitra luar negeri untuk belajar. Selain itu para mahasiswa juga dapat mempunyai pengalaman merasakan studi di negara luar. Yuliandri berharap program ini dapat meningkatkan skill para mahasiswa setelah mendapatkan bekal ilmu dari perguruan tinggi internasional.


Sementara itu, Kepala UPT Layanan Internasional, Vonny Indah Permata, menjelaskan tujuh mahasiswa yang ikut ISMA 2022 tersebut yakni Reggi Dimas Triatmaja (Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) diterima di University of Pecs, Hungaria, Nadiyah Nilfannisa (Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Sosial dan Politik Ilmu) diterima di Humboldt-Universitat zu Berlin, Jerman, Sherin Yudinata (Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat) diterima di University of Szeged, Hungaria.


Lalu, Nurul Ilmi Cendikia (Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi) diterima di University of Szeged, Hungaria, Bakhita Iklil Endrizal (Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi) diterima di Australian National University, Australia, Nugel Dwiputra Pangarso (Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) diterima di Sapienza University of Rome Italia, dan Hanif Restian Pratikno (Jurusan Ilmu Politik Fakultas Sosial dan Ilmu Politik) diterima di Universitas Zagreb, Kroasia.


“Tahun ini ada sekitar 7.500 pendaftar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan dari Universitas Andalas lulus tujuh orang yang akan berangkat pada Juli dan juga Agustus mendatang,” ucap Vonny.


 


 


 


 





Source link

Peternak Keluhkan Kelambanan Penanganan Wabah PMK

Posted: 09 Jun 2022 02:05 PM PDT


Peternak mengeluhkan respons pemerintah yang dinilai lamban terkait wabah PMK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kalangan peternak mengeluhkan respons pemerintah yang dinilai lamban terkait wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Peternak berharap pemerintah segera mengendalikan wabah PMK secara lebih cepat agar para peternak tidak semakin merugi.


"Kami menilai ada kelambanan pemerintah dalam merespons wabah PMK ini. Akibatnya kebijakan yang diambil terkesan tidak melalui kajian matang sehingga malah merugikan kami para peternak," ujar Ujang, perwakilan Peternak Rakyat Indonesia (PARI) Cianjur, saat melakukan audiensi dengan Fraksi PKB di Kompleks Parlemen, Jakarta, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Kamis (9/6/2022). 


Dalam audiensi ini belasan anggota PARI diterima oleh Anggota Komisi IV dari Fraksi PKB Muhtarom dan Wakil Ketua Komisi IV Anggia Ermarini. Mereka juga didampingi Relawan Muhaimin Peduli (RMP) Jawa Barat. Kehadiran para peternak ini sebagai bentuk kegundahan akan kian masifnya wabah PMK di berbagai daerah. 


Ujang mengatakan, wabah PMK pada hewan dan ternak sebenarnya bisa dicegah sejak dini jika ada kecepatan pemangku kepentingan saat wabah pertama kali merebak. Menurutnya, jauh sebelum Idul Fitri di Cianjur sudah ada gejala wabah ini. Anggota PARI melaporkan jika ada kematian ternak secara beruntun dan sudah dilaporkan ke Dinas Peternakan setempat. 


"Namun laporan ini dianggap sebagai angin lalu sehingga ternak yang mati dari anggota kami mencapai 22 ekor secara beruntun. Harusnya jika ada gejala dan laporan seperti ini pemerintah bisa bertindak dengan lebih cepat," ujarnya.


 Kelambanan ini, kata Ujang, juga tampak pada level pusat. Dia mencontohkan, Keputusan Menteri Pertanian Nomor 403 dan 404 tentang Penetapan Daerah Wabah Penyakit Mulut dan Kuku yang masih bersifat lokal. Akibatnya penanganan wabah ini masih bersifat parsial.


"Harusnya penetapan daerah wabah ini bersifat nasional sehingga penanganan bisa bisa bersifat menyeluruh," katanya. 


Anggota Paguyupan Peternak Pedagang Hewan Cianjur Cholis menambahkan, ketika kebijakan penanganan wabah PMK ini bersifat parsial maka terjadi ketidaksinkronan langkah antar-pemerintah daerah. Dia mencontohkan, saat ini hewan ternak bisa keluar masuk ke wilayah Cianjur karena adanya kebijakan karantina. Di sisi lain, tidak ada fasilitas karantina hewan yang disedaikan pihak berwenang. 


"Biasanya minggu-minggu jelang Idul Adha ini kita sudah bisa menjual 15-20 ekor per hari. Tetapi karena ada isu wabah dan penanganan yang tidak terpusat akhirnya kita hanya bisa menjual hanya lima ekor per hari," katanya. 


Anggota Komisi IV Fraksi PKB Muhtarom mengaku memahami kegelisahan dan kegundahan dari para peternak dan pedagang hewan yang terdampak langsung wabah PMK. Apalagi saat ini menjelang perayaan Idul Adha yang harusnya menjadi puncak perdagangan hewan kurban. 


"Memang saat ini harusnya menjadi masa panen dari para peternak dan pedagang hewan, tetapi karena ada wabah PMK ini akhirnya mereka semua merugi," katanya. 


Mantan bupati Madiun dua periode ini meminta kepada pemerintah agar apapun kebijakan dalam upaya pengendalian wabah PMK ini tidak merugikan para peternak dan pedagang hewan. Jika perlu pemerintah harus memberikan ganti rugi kepada para peternak jika hewan peliharaan mereka harus dimusnahkan untuk mencegah perkembangan wabah. 


"Jangan sampai upaya pengendalian dari pembelian obat, pemberian vaksin, hingga pemusnahan hewan merugikan para peternak. Pemerintah harus bisa membuat skema agar langkah penyelesaian tidak merugikan peternak," tegasnya. 


Muhtarom juga berharap agar penanganan wabah ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Harus ada peran aktif dari pemerintah daerah sehingga langkah-langkah penanggulangan bisa lebih efektif dan cepat.


"Situasi saat ini bisa dikategorikan sebagai kedaruratan maka harus ada langkah cepat agar wabah ini bisa berakhir dan tidak kian merugikan para peternak dan pedagang hewan," ujar Muhtarom.





Source link

No hay comentarios:

Publicar un comentario